image_750x_5f04ac77e95dd

Ketua Umum Barisan Pencinta Pancasila (SANTALA), Andy Tirta,  menyambut baik mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang akan diajarkan kembali di sekolah-sekolah mulai tahun depan. Andy Tirta berujar :

“Pelajaran moral Pancasila sangat urgen diajarkan di sekolah-sekolah di saat-saat seperti  sekarang ini dimana telah terjadi dekadensi moral dalam masyarakat kita dalam kaitannya hidup berbangsa dan bernegara.

Ujaran kebencian, hoaks, fitnah, intoleransi dan hal-hal yg berbau SARA terus-menerus dihembuskan. Bahkan radikalisme dan terorisme menyelimuti aura bangsa ini.
Pancasila sudah final dijadikan pandangan hidup bangsa.

Pancasila sebagai  dasar negara dan ideologi bangsa harus tetap dipertahankan. Karena, Pancasila telah mempersatukan bangsa ini yg terdiri dari pelbagai suku bangsa dan aneka bahasa dan  budaya.

Nilai-nilai luhur  Pancasila digali oleh para pendiri bangsa ini dari Alam Nusantara dan telah terbukti Pancasila mampu menyatukan bangsa ini dari Sabang hingga Merauke.” 

Barisan Pencinta Pancasila (SANTALA) sendiri didirikan adalah bertujuan untuk menciptakan manusia-manusia Indonesia yg berjiwa Pancasilais, mencintai NKRI dan bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika. Untuk meraih tujuan itu Barisan Pencinta Pancasila mengajak seluruh anak bangsa untuk mempelajari dan mengkultivasi nilai-nilai luhur Pancasila, menghayati nilai-nilai Pancasila dan mengamalkan ke dalam kehidupan sehari-hari. 

Apabila seluruh manusia Indonesia menghayati dan mengamalkan nilai-nilai dan moral Pancasila, tentunya tidak akan terjadi ujaran kebencian, hoaks, fitnah, saling jegal-menjegal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak akan terjadi intoleransi, dan  hal-hal berbau rasisme, SARA, apalagi radikalisme dan terorisme. Bagi bangsa tercinta ini Pancasila itu abadi.

Jadi, Pendidikan Moral Pancasila memang sangat urgen diajarkan kembali di sekolah-sekolah, demikian dikatakan  Ketua Umum Barisan Pencinta Pancasila terkait dengan wacana bahwa Pemerintah lewat Menteri Pendidikan berencana kembali menerapkan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang sempat diwajibkan era Presiden Soeharto. Saat ini pemerintah sedang mengkaji tentang mata pelajaran tersebut.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, sebelumnya mata pelajaran PMP digabung dengan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKN), namun lebih menekankan pada pengetahuan dibandingkan nilai-nilai moral Pancasila. Padahal penanaman nilai-nilai Pancasila harus dilakukan melalui perilaku.

What's your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0
Santala
Bio Santala 123

    You may also like

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in:Humaniora