Gus Nuril, Mantan Panglima Pasukan Berani Mati Era Gus Dur Dukung TNI Copoti Baliho Habib Rizieq
KH Gus Nuril Arifin Husein MBA, Pengasuh Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Rawamangun Jakarta dan Pondok Pesantren Soko Tunggal Semarang, memberikan tanggapan atas tindakan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurrachman mencopoti baliho dan spanduk bergambar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
“Pencopotan spanduk dan baliho bergambar Habib Rizieq yang dilakukan aparat TNI dan Polri ini harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat.” Demikian KH Gus Nuril Arifin yang sering dipanggil Abah Gus Nuril oleh para santri, para Banser dan masyarakat yang seringkali sowan ke Pondok Pesantren yang dipimpin Beliau, Senin, 23/11/2020.
Langkah aparat TNI melakukan pencopotan baliho tersebut mendapat dukungan dari kalangan ulama di Jawa Tengah.
Menurut Gus Nuril, apa yang dilakukan aparat TNI bukanlah semata-mata mencopoti spanduk dan baliho. Namun lebih pada peringatan terhadap sosok yang selama ini kerap menggelorakan revolusi makar dan intoleransi. Dan Abah Gus Nuril menyebutkan bahwa bila pencopotan spanduk dan baliho merupakan penindakan tegas sekaligus sebagai peringatan terhadap sosok dan kekompok yang selama ini kerap menyuarakan makar dan intoleransi.
“Saya minta seluruh masyarakat harus mendukung apa yang sudah dilakukan aparat dalam upaya menyelamatkan keutuhan NKRI.” demikian dikatakan Gus Nuril, mantan Panglima Pasukan Berani Mati di era Presiden Gus Dur ini.
Gus Nuril berharap pemerintah berani tegas dan tidak gamang dalam membubarkan FPI.
(Dikutip dari iNewsJateng.id/Kristiadi, Selasa, 24 Nopember 2020, 09.57 WIB)
SANTALA/at