Menghormati Yang Lebih Tua Dan Senior
Ditulis oleh :Â Andy Tirta
Waktu kecil Ibuku selalu mengajarkan aku dan adik untuk selalu sopan dan menghormati yang lebih tua. Setiap mengunjungi rumah saudara atau teman Ibuku selalu menyuruh aku menyapa para saudara atau teman yang lebih tua dengan hoermat dan sopan: “Ayi (Tante)..Akhu (Paman)..Kokoh (Abang)..Cici (kakak perempuan)..Amah (Nenek)..dll.
Begitupun setiap ada tamu berkunjung ke rumah kami. Ibu selalu menyuruh aku dan adik menyapa tamu yang lebih tua.
Setelah beranjak dewasa dan bahkan menua, kebiasaan untuk menghormati yang lebih tua dan senior terus terbawa.Â
Aku pun kerapkali menghormati kawan-kawan yang lebih tua secara umur maupun lebih senior dalam organisasi.
Gambar di bawah ini masih kusimpan. Gambar ini diambil saat sebelum pilpres dimana para Ahokers berkumpul di restoran Dapur Solo Matraman, Jakarta Pusat, di bawah koordinasi Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro.
Tampak pada gambar dari kiri ke kanan: Bang Andi Hakim SH, Opa Jappy, Kang Agun Gunandjar Sudarsa , Kanjeng KP Norman Hadinegoro .
Hormatilah yang lebih tua. Karena yang lebih tua sudah lebih dulu menjalani hidup ini dan berpengalaman serta sudah mencicipi asam garam kehidupan yang barangkali belum dialami dan dirasakan oleh yang lebih muda. Sehingga yang lebih muda bisa belajar dari yang lebih tua. Yang lebih tua tentunya akan lebih bijak dan bajik.Â
Hormatilah yang senior karena setiap orang tentu bisa belajar dari yang senior. Yang senior bisa dengan bijak dan bajik mengajarkan para juniornya.
Keempat figur dalam gambar di bawah ini sudah aku anggap seniornya aku dalam berorganisasi sekaligus mereka ini yang secara usia lebih tua dariku. Aku tentu menghormati beliau-beliau ini.